Rabu, 14 Februari 2018

Menerapkan Konsep Reward dan Punishment


Jika anda setuju dengan  Jan Ligthart yang mengatakan bahwa anak yang nakal tidak perlu dihukum, tetapi didekati dan diambil hatinya. Atau  dengan J. J Rousseau yang berpendapat  bahwa anak yang nakal jangan dihukum, biarkan jera dengan sendirinya, maka konsep reward dan punishment ini tidak berlaku lagi.

Tetapi sebagai seorang muslim yang percaya bahwa segala tindakan yang baik akan diberikan balasan yang setimpal, begitu pula sebaiknya, dan hal ini juga termaktub dalam QS. Al Zalzalah: 7-8 : “ Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan keburukan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula”, maka menurut saya pribadi, konsep ini sangat cocok digunakan.

Kunci keberhasilan dalam transfer of knowledge dan transfer of value adalah metode. Metode ini digunakan untuk memberikan dorongan dalam proses belajar mengajar. Reward dan punishment merupakan salah satu metode yang oleh sebagian orang dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Namun metode ini akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan seimbang untuk memberikan rangsangan belajar dan pengembangan potensi anak.

Reward merupakan bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap prestasi yang telah diraih oleh seseorang. Reward bisa berbentuk materi yang berupa benda dan non materi yang bisa berupa pujian. Pujian tidak harus dengan ucapan langsung. Senyum, anggukan kepala, tepukan punggung, pemberian kepercayaan, perhatian yang tulus dapat meningkatkan harga diri seorang anak. Reward yang diberikan juga harus bisa  memberikan motivasi positif di mana ada unsur mendidik, mendorong anak untuk selalu melakukan kebaikan dan memperkokoh perilaku yang baik sehingga menjadi lebih baik lagi. Reward yang diberikan juga harus sesuai dengan porsinya, karena apabila berlebihan, justru akan mematahkan konsep reward itu sendiri.

Sedangkan punishment atau hukuman merupakan pemberian sesuatu yang tidak menyenangkan karena melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hukuman yang diberikan harus memperhatikan psikologis anak sehingga tidak menimbulkan efek trauma dan gangguan mental di masa yang akan datang.  Ibarat keledai yang jatuh di lubang yang sama. Punishment bertujuan menghindari hal seperti yang ada dalam pepatah itu terjadi. Punishment yang diberikan harus menimbulkan efek jera dan memberikan penguatan sehingga membangkitkan kesadaran untuk tidak melakukan kesalahan yang sama secara berulang. Tujuan lain dari hukuman ini adalah untuk mendidik anak belajar disiplin, dan menghindarkan anak dari perbuatan yang tidak wajar. Perlu diingat bahwa punishment bukan merupakan ajang balas dendam terhadap kesalahan anak. Karena bisa jadi hukuman yang diberikan dianggap sebagai pukulan terhadap harga diri anak dan justru menjadi bumerang di mana anak merasa tertantang, sehingga melakukan kesalahan yang lebih besar lagi.

1 komentar:

  1. Mari bergabung sekarang juga dan dapatkan PROMO LIMIT FLASH CHIP POKER DOMINO S1288 11-12-2018 hanya di S1288poker.

    untuk info lebih lanjut silakan hubungi kontak CS S1288poker di bawah ini
    BBM - 7AC8D76B
    WA - 08122221680
    LINE : S1288_POKER

    Salam JP
    by S1288poker

    BalasHapus