Senin, 19 Februari 2018

Melatih Konsentrasi dengan Olahraga Panahan


Panahan telah menjadi salah satu olah raga yang popular, dan merupakan olahraga yang disunnahkan. Sekolah-sekolah juga mulai  memasukkan olahraga ini sebagai ekstrakurikuler bagi peserta didiknya. Saya mengenal olahraga ini beberapa bulan lalu. Bersama beberapa orang teman, kami berlatih setiap Minggu pagi.
Di Minggu ketiga, saya berhalangan hadir karena ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan. Melalui grup WA pengurus membuat pernyataan yang mengejutkan. Latihan dihentikan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Penasaran, saya Wapri pengurus menanyakan penyebabnya. Ternyata pada sesi latihan terakhir, ada peserta yang melesatkan anak panah hingga ke ladang tetangga hingga mendapatkan peringatan dari pemiliknya. Berhentinya latihan secara kolektif bukan berarti saya berhenti melakukan olahraga ini. Beberapa manfaat dari olahraga ini saya rasakan yaitu dapat meningkatkan koordinasi tangan dan mata serta meningkatkan keseimbangan. Melatih fokus, kesabaran dan kekuatan otot tangan serta untuk merelaksasi tubuh.
Lagi pula saya sudah terlanjur membeli peralatannya, sayang kalau dibiarkan begitu saja. Maka saya putuskan latihan bersama suami di rumah kami yang tidak terlalu lebar. Saking semangatnya, sampai dinding rumah yang terbuat dari triplek dipenuhi lubang dari anak-anak panah yang meleset dari sasaran.

Panahan adalah olahraga yang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan. Sentakan kecil saja dapat membuat anak panah yang melesat ke target meleset ke tempat lain. Lakukan pemanasan dengan cukup. Pemanasan dilakukan agar otot tangan, lengan, bahu, pinggang dan kaki tidak cedera. Salah seorang teman pernah memar di lengan hingga beberapa hari karena pemanasan yang kurang.

Selain pemanasan, tehnik yang tepat juga dapat menghindari kemungkinan terjadinya cedera. Tehnik dasar memanah terdiri dari 9 tahapan, yaitu:
1. Stance atau sikap ketika berdiri. Kedua kaki menopang badan secara seimbang. Posisi berdiri harus tegak tidak boleh condong ke depan ataupun kebelakang.
2. Nocking adalah menempatkan ujung anak panah ke tempat anak panah pada tali busur
3. Extend atau mengangkat lengan
4. Drawing atau menarik tali busur
5. Anchoring adalah gerakan dasar tehnik memanah dengan menjangkarkan tali penarik
6. Holding atau menahan sikap ketika akan memanah
7. Aiming and Expansion adalah membidik sasaran
8. Release adalah gerakan melepaskan tali/anak panah
9. After hold atau menahan sikap setelah memanah.

Olahraga memanah ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena menggunakan benda tumpul hingga tajam yang dilepaskan dengan tenaga yang kuat. Alat pelindung diri juga diperlukan seperti finger tab untuk mengindari jari tergores oleh lesatan anak panah. Dan yang terpenting adalah tempat yang memadai agar tidak membahayakan orang lain. Untuk ummahat, sebaiknya gunakan tempat tertutup agar dapat berlatih dengan nyaman dan terhindar dari fitnah.

Minggu, 18 Februari 2018

WOWnya Jalan-Jalan untuk Tumbuh Kembang Anak

"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga, yang dengan itu mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.”
(QS Al Hajj 46)

Seperti halnya orang dewasa, anak pun bisa saja diserang oleh rasa bosan dan penat terhadap suatu hal, sehingga mereka rewel dan banyak maunya. Biasanya orang tua akan membujuk anak dengan janji-janji seperti memberikan makanan atau mainan kesukaannya, atau mengajaknya jalan-jalan.

Jalan-jalan tidak selalu harus ke wahana bermain, mall, kolam renang, tempat makan, mengunjungi suatu tempat atau daerah, seperti museum, perpustakaan, perkebunan, pantai, berkemah, dan tempat tempat lainnya. Jalan-jalan santai yang murah meriah, meski sekedar ke taman di pagi atau sore hari juga banyak manfaatnya.

Dari jalan-jalan ini, anak dapat belajar banyak hal diantaranya adalah anak menjadi kenal dengan lingkungan tempat tinggalnya sendiri, maupun lingkungan atau tempat-tempat yang baru dikunjungi, sehingga anak akan mudah beradaptasi  dan berempati ketika berada dalam situasi yang berbeda dari biasanya.
Selain itu berjalan-jalan juga dapat melatih kepekaan sensori anak dengan segala hal yang ada di luar rumah. Misalnya dengar mendengar cericit burung, mencium aroma rumput yang dipotong, meraba tetesan embun di daun, melihat objek benda yang letaknya jauh dan masih banyak lagi.

Dengan berjalan-jalan, anda juga dapat mengenalkan matematika sederhana kepada anak dengan cara yang menyenangkan seperti menghitung langkahnya sendiri, menanyakan jumlah pohon atau tempat sampah yang dilewati anak.
Selain berhitung, mengajarkan konsep sains sederhana juga bisa dilakukan. Contohnya dengan menunjukkan kepada anak cuaca yang terjadi saat itu. Menjelaskan tentang prinsip bayangan, membaca peta, dan anda juga bisa bereksperiment dengan menebak arah mata angin dengan cara menerbangkan saputangan kecil  atau tissue yang digunakan untuk mengusap keringat maupun daun kering yang ditemukan di tepi jalan.

Selain makanan seperti salmon, kacang-kacangan, sayuran berwarna  yang dapat meningkatkan daya ingat, jalan-jalan juga bisa menimbulkan efek yang sama. Anda bisa memperkuat daya ingat anak terhadap bentuk, warna, jenis pohon dan lain sebagainya dari benda-benda yang ditemui di sepanjang jalan, dengan berdialog, “Lihat nak, di pinggir taman,  sekarang  sudah tumbuh pohon akasia kecil!” Atau anda juga bisa memurajaah hafalan anak anda selama berjalan-jalan. Jika anak berhasil mengingat hafalannya dengan baik, maka anda bisa memberikan reward yang disukai anak agar anak semakin giat menghafal.

Menambah  kosa kata baru yang dimiliki anak dengan menyebutkan benda-benda yang ditemui selama dalam perjalanan juga dapat dilakukan sewaktu jalan-jalan. Dengan bertambahnya kosa kata baru, kemampuan berbahasa anak akan semakin meningkat. Sehingga anak bisa lebih lancar berkomunikasi dengan anda dan membuat anak lebih terbuka karena kedekatan fisik yang terbangun dalam keadaan rileks selama berjalan-jalan.

Begitu WOWnya manfaat jalan-jalan untuk tumbuh kembang anak, masihkah anda berkata tidak, jika anak mengajak jalan-jalan?

Jumat, 16 Februari 2018

Metode Menghafal Al Quran Sabaq, Sabqi, Manzil

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran, maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” Hadis Riwayat Tirmidzi.

Ketika membacanya saja, pahala yang dijanjikan sudah sangat menggiurkan, apalagi ketika berusaha untuk menghafalnya. Proses menghafal itu membutuhkan pengulangan bacaan, mungkin bisa 5 kali, 10 kali, 20 kali atau bahkan lebih, tergantung seberapa kuat ingatan kita. Bisa kita bayangkan pahala yang akan didapat jika kita lalui proses itu dilaksanakan setiap hari. Masyaa Allah bukan?

Salah satu tempat menghafal Al Quran yang ada di Batam adalah Pondok Pesantren Iman Syafi’i(PONTRENIS). Pontrenis Batam merupakan pondok pesantren salafiyah ula yang mempelajari kitab kuning. Ilmu yang dipelajari adalah ilmu-ilmu diniyah seperti  adab, tauhid, fiqih, hadis, bahasa Arab, dan Sirah. Tidak hanya itu, ilmu-ilmu umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PKn, Penjaskes dan SBK juga ada. Program unggulan yang ada di Pontrenis adalah Bahasa Arab dan Tahfidzhul Quran dengan metode sabaq, sabqi dan manzil.

Apa dan bagaimana penerapan metode sabaq, sabqi manzil yang ada di Pontrenis?

Sabaq adalah menambah hafalan baru. Jadi setiap hari santri menyetorkan halafan baru. Untuk anak-anak yang belum bisa membaca Al Qur’an sendiri, maka guru tahfidznya akan menalqinkan bacaan Al Quran yang akan dihafal kepada anak. Lafadz yang di talqinkan bisa per ayat, tetapi jika anak tidak mampu maka bisa perkata.
Apakah dengan sekali talqin, anak bisa langsung hafal? Tentu saja belum.
Umumnya anak-anak kelas satu baru mengenal huruf hijaiyah dan masih belajar untuk mengucapkan setiap huruf dengan makhraj yang benar. Maka bacaan yang ditalqinkan harus diulang 5 kali, 10 kali bahkan lebih, hingga anak benar-benar hafal. Jika sudah hafal, maka bisa ditambahkan dengan kata atau ayat berikutnya.

Sabqi adalah mengulang halafan sebelumnya. Misalnya anak sedang menghafal juz 1 sampai lembar ke 5, maka yang menjadi sabqinya adalah lembar 1 sampai lembar ke 5 di baris terakhir halafan anak tersebut.

Manzil adalah mengulang juz sebelumnya. Misalnya di kelas 1 santri sudah menghafal juz 30, dan ketika kelas 2 menghafal juz 29, berarti santri sudah mempunyai simpanan hafalan 1 juz yaitu juz 30. Nah, juz 30 inilah yang menjadi manziilnya.

Agar proses menghafal Al Qur’an bisa berjalan dengan baik, maka sabaq, sabqi manzil harus berjalan dengan seimbang. Bila hanya fokus pada menambah hafalan atau sabaq saja, maka hafalan yang sudah didapat akan menguap. Ibarat obat nyamuk bakar jaman old yang terus menyala, tapi terbakar habis dan menyisakan abu.

Sabaq atau penambahan hafalan yang disetorkan hari ini, masih tersimpan sementara di ingatan anak. Untuk membuatnya menjadi ingatan jangka menengah dan panjang maka dibutuhkan proses lain yaitu sabqi dan manzil. Sabqi ini merupakan penguatan hafalan. Jika proses sabqi dihilangkan, maka hafalan anak tidak akan tertanam kuat dalam memory hippocampus mereka.

Bagaimana jika hanya sabqi dan manzil saja yang dijalankan tanpa ada sabaq?
Anak-anak suka dengan hal-hal yang baru, pengulangan tanpa adanya penambahan dalam jangka waktu yang lama akan membuat mereka kekurangan motivasi untuk menghafal.

Menghafal Al Quran itu membutuhkan proses yang panjang dan kadang (tidak) mudah. Dukungan orang tua untuk selalu mendampingi putra/putrinya dalam memurajaah halafan sangat dibutuhkan. Jika hanya mengandalkan tambahan hafalan dan murajaah di pondok saja, maka proses menghafal tidak akan berjalan dengan baik. Dan yang terpenting adalah doa orang tua agar putra/putrinya selalu dimudahkan dalam proses menghafal Al Quran.

Kamis, 15 Februari 2018

Bolu Kemojo, Kudapan Khas Kesultanan Melayu


Bolu Kemojo merupakan salah satu kudapan tradisional  masyarakat Melayu yang umurnya sudah lebih dari seratus tahun. Dalam dialek masyarakat Melayu kemojo sama artinya dengan kamboja. Dan sesuai dengan namanya, bentuk kue ini cantik seperti bunga kamboja yang mempunyai delapan kelopak.
Kudapan ini termasuk dalam kategori kue bolu. Pembuatannya dengan cara dipanggang atau dikukus. Untuk memanggangnya membutuhkan loyang khusus yang terbuat dari kuningan dan berbentuk bunga. Atau bisa juga dengan loyang aluminium dengan bentuk yang sama, tapi ukurannya lebih kecil. Loyang ini banyak dijual di toko-toko kue.

Tidak seperti bolu yang biasa kita temukan di toko-toko kue, dengan tekstur lembut, mengembang dan lumer ketika di mulut, bolu kemojo ini sedikit berbeda.
Bolu kemojo sengaja dibuat tidak mengembang.Warnanya hijau alami dari daun suji namun aroma dan rasanya khas pandan.
Tampilan kue ini dipercantik dengan taburan wijen diatasnya.
Teksturnya yang padat namun lembut dan rasanya yang manis nan legit, membuat kue ini disukai banyak orang dan sangat cocok sebagai teman minum teh atau kopi.

Seiring dengan perkembangan jaman, bolu kemojo juga ikut berinovasi. Kini varian rasanya pun bermacam-macam, mulai dari keju, coklat, bahkan rasa buah-buahan seperti buah naga yang banyak dibudidayakan di Pulau Batam. Batam yang masih termasuk dalam ranah Melayu juga menjadikan kue ini menjadi salah satu oleh-oleh khas yang patut anda cicipi.

Bagi anda yang ingin membuat kue ini sendiri di rumah, saya kutipkan resep pembuatannya dari www.resepnasional.com dengan sedikit tambahan garnis berupa wijen, seperti di bawah ini. Selamat mencoba!

Resep Bolu Kemojo

Bahan-bahan:
350 gram tepung terigu
300 gram gula pasir
8 butir telur
300 gram margarine yang dilelehkan
600 ml santan kelapa
50 ml perasan daun suji
½ sdt garam
1 sdt vanili

Cara membuat:
~ Campur telur dan gula pasir, kocok hingga rata dan mengembang.
~ Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit, tambahkan vanili, garam lalu aduk hingga rata.
~ Tambahkan santan sedikit demi sedikit, lalu masukkan margarine yang sudah dilelehkan. Aduk lagi, hingga semua bahan tercampur rata.
~ Panaskan cetakan khusus untuk bolu kemojo, tuang adonan. Taburkan butiran wijen. Panggang dalam oven selama 40-45 menit hingga matang.
~ Bolu Kemojopun siap dinikmati.

Rabu, 14 Februari 2018

Menerapkan Konsep Reward dan Punishment


Jika anda setuju dengan  Jan Ligthart yang mengatakan bahwa anak yang nakal tidak perlu dihukum, tetapi didekati dan diambil hatinya. Atau  dengan J. J Rousseau yang berpendapat  bahwa anak yang nakal jangan dihukum, biarkan jera dengan sendirinya, maka konsep reward dan punishment ini tidak berlaku lagi.

Tetapi sebagai seorang muslim yang percaya bahwa segala tindakan yang baik akan diberikan balasan yang setimpal, begitu pula sebaiknya, dan hal ini juga termaktub dalam QS. Al Zalzalah: 7-8 : “ Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan keburukan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula”, maka menurut saya pribadi, konsep ini sangat cocok digunakan.

Kunci keberhasilan dalam transfer of knowledge dan transfer of value adalah metode. Metode ini digunakan untuk memberikan dorongan dalam proses belajar mengajar. Reward dan punishment merupakan salah satu metode yang oleh sebagian orang dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Namun metode ini akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan seimbang untuk memberikan rangsangan belajar dan pengembangan potensi anak.

Reward merupakan bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap prestasi yang telah diraih oleh seseorang. Reward bisa berbentuk materi yang berupa benda dan non materi yang bisa berupa pujian. Pujian tidak harus dengan ucapan langsung. Senyum, anggukan kepala, tepukan punggung, pemberian kepercayaan, perhatian yang tulus dapat meningkatkan harga diri seorang anak. Reward yang diberikan juga harus bisa  memberikan motivasi positif di mana ada unsur mendidik, mendorong anak untuk selalu melakukan kebaikan dan memperkokoh perilaku yang baik sehingga menjadi lebih baik lagi. Reward yang diberikan juga harus sesuai dengan porsinya, karena apabila berlebihan, justru akan mematahkan konsep reward itu sendiri.

Sedangkan punishment atau hukuman merupakan pemberian sesuatu yang tidak menyenangkan karena melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hukuman yang diberikan harus memperhatikan psikologis anak sehingga tidak menimbulkan efek trauma dan gangguan mental di masa yang akan datang.  Ibarat keledai yang jatuh di lubang yang sama. Punishment bertujuan menghindari hal seperti yang ada dalam pepatah itu terjadi. Punishment yang diberikan harus menimbulkan efek jera dan memberikan penguatan sehingga membangkitkan kesadaran untuk tidak melakukan kesalahan yang sama secara berulang. Tujuan lain dari hukuman ini adalah untuk mendidik anak belajar disiplin, dan menghindarkan anak dari perbuatan yang tidak wajar. Perlu diingat bahwa punishment bukan merupakan ajang balas dendam terhadap kesalahan anak. Karena bisa jadi hukuman yang diberikan dianggap sebagai pukulan terhadap harga diri anak dan justru menjadi bumerang di mana anak merasa tertantang, sehingga melakukan kesalahan yang lebih besar lagi.

Selasa, 13 Februari 2018

Pilah Pilih Sekolah untuk Anak

Bulan-bulan ini adalah bulan membuat orang tua semakin mengernyitkan kening untuk merancang pendidikan anak-anaknya. Masa depan seperti apa yang akan dipersiapkan untuk putra/putri tercinta. Sekarang ini, banyak pilihan yang ditawarkan oleh institusi pendidikan. Mulai sekolah berbasis agama, sekolah alam, sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah internasional, sekolah nasional plus atau home schooling.
Agar sekolah yang kita pilihkan untuk anak dapat memberikan hasil yang maksimal sesuai dengan potensi yang dimiliki anak, maka ada beberapa hal yang bisa anda perhatikan dalam memilih sekolah untuk buah hati anda.

Hal yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan tahap perkembangan anak dan kondisi psikologis mendasar pada anak. Ketertarikan apa saja yang dimiliki anak sehingga kita bisa memilihkan sekolah yang bisa mendorong kemampuan anak agar lebih berkembang. Dan anda juga dapat melibatkan anak dalam memilih sekolahnya sendiri, karena anak akan menghabiskan banyak waktu di sekolah itu.

Setiap orang tua juga pasti mempunyai tujuan jangka panjang dalam pendidikan anak-anaknya. Pilihan sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pendidikan yang sama dengan yang diinginkan orang tua akan memudahkan orang tua dalam mencapai tujuan jangka panjang tersebut.

Kurikulum sekolah dan jarak rumah dengan sekolah juga perlu dipertimbangkan, apakah menerapkan fullday school atau tidak. Jarak rumah dan sekolah yang jauh menjadikan waktu yang dimiliki hilang dijalan. Anak justru kelelahan. Anak juga kekurangan waktu untuk bermain.  Hal ini bisa menyurutkan semangat belajar. Sehingga ketika kita ajak belajar untuk persiapan esok harinya, anak sudah tidak memiliki cukup energi, kelelahan dan akhirnya ketiduran.

Tenaga pengajar yang ada di sekolah tersebut juga bisa dijadikan rujukan dalam memilih sekolah untuk anak. Guru yang memiliki akhlak yang baik, memiliki kompetensi keilmuan yang sesuai dengan bidang yang diajarkannya, profesional sehingga dapat berkomunikasi dengan baik dan  dapat membuat suasana belajar yang menyenangkan bagi anak sehingga anak betah belajar di sekolah.

Sekolah yang memperhatikan mutu pendidikan akan membatasi jumlah siswa dalam satu kelas. Perbandingan antara guru dan siswa yang tidak seimbang dapat mengurangi konsentrasi anak dalam belajar, sehingga pembelajaran tidak berjalan dengan maksimal.

Anda juga bisa melihat kondisi sekolah dengan memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut.  Jumlah biaya yang ditetapkan di sekolah juga anda ketahui. Hal ini dapat membantu anda membandingkan dan memilih sekolah yang sesuai dengan kondisi keuangan anda.