Senin, 03 Juli 2017

Tempat Hiburan Asyik di Batam, Pantai Tegar Putri



Lebaran tahun ini saya tidak bisa pulang kampung.
Rindu, sedih tentu saja ada...
Untuk mengobati kerinduan pada pantai di Cilacap, kami akhirnya pergi rihlah ke pantai di jembatan 6 Barelang. Seperti apa pantainya....Yuk kita lihat bersama-sama.


Seperti kota Cilacap yang mempunyaipantai nan cantik, Pulau Batam juga dikelilingi oleh pantai-pantainya yang indah.
Terutama pantai-pantai yang terhubung oleh jembatan Barelang.
Jembatan kokoh yang cantik yang menghubungkan banyak pulau-pulau kecil di Batam
Salah satunya adalah Pantai Tegar Putri. Seluruh pantai yang berada di jalur Barelang, berada di sebelah kanan jalan, hanya Pantai Tegar Putri yang jalur masuk pantainya berada di sebelah kiri jalan.
Selain itu Pantai Tegar Putri juga merupakan pantai terjauh dari Batam, Untuk sampai di sana membutuhkan waktu sekitar satu jam dari PJB, Batu Aji. Tapi walaupun jauh, kita tidak akan rugi, karena pantainya bersih, landai, berpasir putih, elok mempesona.

pantainya yang cantik

Kami berangkat pagi, cuaca juga mendung. Dalam perjalanan hujan turun rintik-rintik, alan masuk ke pantainya lumayan jauh. Naik turun dan belum beraspal. Bus harus berhati-hati ketika melewatinya, saat naik seluruh awak bis membatu sopir dengan melantunkan takbir, dan ketika jalanan menurun tahmid bergema.


aturan yang ada di pantai Tegar Putri


Hujan masih saja turun ketika kami sampai di pantai. Kami menyewa tenda dan rumah-rumahan. Untuk rumah-rumahan, biayanya @ Rp 100.000. Ketika kami sampai, laut masih surut karena masih pagi. Anak-anak sudah tidak sabar turun ke pantai. Hujan tidak menyurutkan nyali mereka untuk mandi di pantai. 
Menjelang siang, hujan berhenti dan kami semua semakin bersemangat turun ke pantai.

empat pohon kelapa yang menjulang

cemara basah

bunga dan titik hujan

Buah cemara

pasir pantai yang cantik

Walaupun belum puas bermain, tapi kami harus pulang. Jalan pulang inilah yang harus menempuh banyak tantangan.
karena hampir seharian hujan, jalan menjadi licin, saat di tanjakan bis yang kami tumpangi tidak bisa bergerak. Rodanya selip oleh lumpur.

Bapak-bapak yang berada di dalam buspun dikerahkan untuk mendorong bis. Sementara yang di dalam bis terus membantu dengan takbir dan doa. Alhamdullilah kami dapat melewatinya dan sampai di rumah dengan selamat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar