Menjahit adalah kegiatan yang pernah saya tekuni beberapa tahun kebelakang. Hobby yang menyenangkan untuk di jalani. Bahkan pernah terfikir bagaimana mungkin orang bisa meninggakan kegiatan menjahit ini. Rupanya waktu itu saya sedang jatuh cinta setengah mati dengan kegiatan menjahit. Sampai mesin dan semua pernak perniknya mau di beli. *hehe... kalap hati*
Padahal menjahit itu sungguh membutuhkan kesabaran ekstra. Bagaimana tidak, ketika kita mendapati jahitan yang tidak sesuai, maka kita harus membongkarnya dan menjahit ulang untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita harapkan.
Tetapi ketika mendapati hasil yang memuaskan, seolah terbayar semua jerih payah, dan rupa mayun yang menyertainya prosesnya.
Menyenangkan bukan....?
Beberapa hari yang lalu, seorang teman meminta saya membuatkan tali panjang untuk tas tangannya.
Jadi, nantinya tas itu bisa berfungsi ganda, sebagai tas tangan, juga bisa di pakai sebagai tas bahu.
Berhubung hari ini saya meliburkan diri dari sekolah, saya mulai bongkar stok kain yang ada.
Mulailah eksekusi....
Potong kain sesuai yang di inginkan. Okey....potong kain done.
Mulai buka mesin jahit yang sudah berbulan-bulan terbengkalai, kasih minyak, lap sana sini dan wussss......
Kain selebar 5 cm itu pun terlipat rapi. Untuk membalik jahitannya hingga menjadi seperti tali, saya pakai tusuk sate. Tak berapa lama kemudian jadilah tali itu.
Ok, selesai.....easy...
Saya coba pakai di tas kecil sendiri, kok pendek amat ya....
Teman saya kemarin memang minta panjangnya sekitar 3 jengkal tangan saya. Dan panjang tali ini memang sekitar 3 jengkal.
Tapi sepertinya masih terlalu pendek untuk di jadikan tali tas bahu. Mungkin maksudnya 3 jengkal kali 2.
Jadilah saya memotong kain yang lain dengan lebar sekitar 5 cm dan panjang 3 jengkal kali 2.
Proses jahit selesai, tibalah saat membalik jahitannya.
Saya pakai metode dan alat yang sama dengan yang tadi saya pakai.
Srut...srut...awalnya lancar jaya. Sampai di pertengahan ternyata macet saudara-saudara...hahaha....
Bener-bener deh...saya sudah mengerahkan sekuat tenaga agar kain kain di dalamnya bisa bergeser.
Bahkan di bantu dengan obeng panjang suamipun belum berhasil juga....
*haha...bahkan obengpun jadi senjata*
Metode yang saya pakai pada kain yang kedua ini tidak berhasil karena kainnya lebih panjang dari kain yang pertama. That's the point, panjang kain mempengaruhi cara dan alat yang kita pakai dalam membalik kain.
Lelah, saya tulis aja dulu di sini.....
Mau bongkar lagi, kok malas " ndedel" nya.
Sambil terus berusaha mendorong si obeng, saya baru ingat metode yang sebenarnya lebih mudah untuk membalik kain yang di jahit untuk di jadikan tali seperti yang saya buat ini. Caranya adalah dengan mengaitkan ujungnya dengan jarum yang sudah di pasang benang yang kuat. Masukkan jarum itu secara terbalik agar tidak menusuk jari kita. Serut sedikit demi sedikit sambil di tarik bagian ujungnya. Ketika sudah sampai ujung kain, tarik hingga seluruh permukaan kain terbalik.
Metode ini lebih mudah dari pada metode yang saya pakai tadi.
Mau coba juga ?
Jadi sekarang saya harus bongkar jahitannya atau terus ' maksa obeng ini bekerja' ya...?
Demi seutas tali kain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar