Satu kali 30 menit setiap minggunya.
Dari yel-yel yang terdengar, SBK mungkin jadi mata pelajaran yang paling di tunggu oleh para siswa.
Selain mereka dapat berekspresi melalui lukisan, mereka juga bisa membuat percobaan-percobaan seru yang mengasyikan.
Seperti minggu lalu, materinya adalah membuat pewarna dari bahan alami.
Bahan yang di gunakan adalah kunyit untuk membuat warna kuning dan daun suji yang menghasilkan warna hijau.
Bahan yang di gunakan adalah kunyit untuk membuat warna kuning dan daun suji yang menghasilkan warna hijau.
Proses pembuatan pewarna alami ini bisa dengan cara di parut maupun di tumbuk.
Jadi kunyit yang sudah di kupas lalu di parut atau di tumbuk. Beri sedikit air dan peras, hingga menghasilkan pewarna alami berwarna kuning. Untuk daun suji prosesnya juga sama.
"Ayo siapa yang mau mencoba membuat pewarnanya sendiri." seruku sambil mempraktekkan cara pembuatannya.
Seorang anak kurus tinggi dengan santainya bilang, " Kalau seperti itu sih gimpil."
Aku tersenyum dan menyerahkan pekerjaan itu padanya. Gimpil yang oleh anak-anak ini di artikan sebagai " gampang sekali". Dan benar, dengan mahirnya dia memarut kunyit itu hingga habis. Pokoknya salut deh dengan anak yang satu ini.
"Aku sering bantuin ibu melakukan pekerjaan seperti ini."
Barokallah nak....mudah-mudahan menjadi anak sholeh yang selalu berbakti kepada kedua orang tuamu....
Dan sedetik kemudian sok-sok berubah jadi ustadzah yang memberi wejangan tentang keteladanan dan bakti kepada kedua orang tua, haha....
Balik kepewarna.....
Pewarna bikinan anak-anak kelas dua SD itu di aplikasikan dalam seni mencetak.
Pewarna bikinan anak-anak kelas dua SD itu di aplikasikan dalam seni mencetak.
Setelah di bersihkan, permukaan daun dilumuri dengan pewarna dari kunyit dan di tempelkan di buku gambar, dengan cara di tekan-tekan.
Dan hasilnya....tara........
Bagus kannn............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar