Kamis, 11 April 2019

Sakura Batam

Pernah pergi ke Batamindo?

Kawasan industri yang ada di Muka Kuning, Batam ini mempunyai daya tarik yang luar biasa. Selain karena daerah indusrti yang selalu menjadi magnet bagi tenaga kerja, fauna yang tumbuh di sana juga menarik untuk dikunjungi.
Ngga percaya?
Coba perhatikan




Sakura?
Nyaris mirip, tapi ini bukanlah bunga sakura seperti yang ada di Jepang. Bunga-bunga itu hanya mirip bunga sakura yang terkenal itu.
  
Sudut-sudut Batamindo yang memesona

Masyaallah cantiknya

Pembuangan airpun terlihat cantik

Penasaran....

Silahkan buktikan sendiri keindahannya!


Selasa, 09 April 2019

Karakteristik Model Pembelajaran Mind Map


      Model Pembelajaran Mind Map

Secara harfiah mind map merupakan pemetaan informasi yang disimpan dalam pikiran melalui proses membaca (Wiliana, 2012). Metode mind map atau peta pikiran merupakan salah satu teknik mengembangkan pemikiran yang dikemukakan oleh Tony Buzan sekitar tahun 1970-an dengan mendasarkan risetnya mengenai cara kerja otak, dengan menulis atau mencatat topik utama di tengah dan menulis sub topik dan rincianya diletakkan mengitari topik utama. Teknik mencatat peta pikiran ini dirancang berdasarkan cara kerja otak dalam memproses informasi (Retno Hermawati, 2009).
Dalam prakteknya otak mengambil informasi dari berbagai tanda, baik itu berupa gambar, bunyi, pikiran, maupun perasaan. Saat mengingat informasi otak biasanya melakukanya dalam bentuk gambar warna- warni, symbol, bunyi, perasaan dan lain-lain. Oleh karena itu catatan dalam bentuk peta pikiran memungkinkan otak memahami ulang gagasan dalam wacana secara utuh dan menyeluruh. Pembentukan mind map selalu dimulai dengan konsep utama atau tunggal, kemudian dikaitkan dengan beberapa cabang sebagai sub bagian dan konsep utama dengan menggunakan garis melengkung. Cabang- cabang tersebut kemudian dikorelasikan dengan kata kunci atau simbol untuk memudahkan peserta didik menghafalnya. Garis melengkung yang dijadikan sebagai penghubung tersebut kemudian diberi warna-warni yang menarik sehingga terlihat seperti sebuah lukisan yang menarik dan tidak membosankan.
Sesungguhnya asumsi dasar dan metode mind map di sini adalah pembelajaran untuk mengembangkan kreativitas berbasis kemampuan otak (brain based learning). Eric Jensen (2008) menjelaskan bahwa, pendekatan ini adalah proses pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah untuk belajar. Pendekatan ini bermula dari pertanyaan yang fundamental terkait ‘apa saja yang baik untuk otak’.
Jawaban dari pertanyaan tersebut dijawab dengan pendekatan tidak hanya berdasar dari satu disiplin ilmu tersendiri, juga bukan menawarkan sebuah format yang sudah mapan dan sudah ditentukan atau dogma. Akan tetapi merupakan hasil korelasi ataupun integrasi konsep dari beberapa disiplin ilmu yang terkait dengan dukungan proses interelasi dari berfikir otak yang membentuk peta pemikiran (mind map).
Meskipun pendekatan berbasis kemampuan otak tidak menyuguhkan resep praktis namun desain pemikiran tersebut bisa dijadikan rujukan dan pertimbangan dalam mengambil keputusan berdasarkan sifat alamiah otak (Eric Jansen, 2008).


A.    Karakteristik Mind Map
Kemampuan otak sesungguhnya manusia sangat besar (Agus Nggermanto, 2003). Cara kerja pikiran manusia ini secara alamiah adalah memancar dari satu titik pikiran ke berbagai asosiasi pemikiran yang lain, dan selalu menyebar kembali dengan tidak terbatas yang kemudian diistilahkan oleh Tony Buzan dengan sebutan Radiant Thinking (Caroline, 2009). Cara kerja otak ini kemudian dijadikan oleh Buzan sebagai penyusunan konsep mind map. Oleh karena itu cara kerja mind map mirip dengan cara kerja otak.
Selain itu menurut pengakuan (Hernowo, 2005), metode ini mampu mengoptimalkan keseimbangan antara otak kanan dengan otak kiri secara sinergis dan komplementer. Hal ini terlihat dari penggunaan gambar, warna, serta imajinasi yang bersamaan dengan penggunaan kata, angka, serta pengunaan logika.
Hasil kajian menyimpulkan bahwa otak mengambil informasi tidak secara linear melainkan dengan cara bercampuran antara gambar, bunyi, aroma, pikiran dan perasaan (AM. Nasih, 2009).
Beberapa perbedaan yang terletak pada karakteristik dan unsure- unsur mind map meliputi hal-hal seperti berikut:
 a.       Central Idea
Central idea ini merupakan fokus pusat yang berisi citra atau lambang masalah atau informasi yang akan dipetakan (Buzan, 2002). Selanjutnya ide pokok yang akan dipetakan ditentukan terlebih dahulu, biasanya ide pokok berdasarkan judul buku atau sub judul buku, setelah ditentukan kemudian di letakkan di tengah-tengah sebagai central idea.
b.      Gagasan
Setelah gagasan utama ditentukan kemudian gagasan tersebut dibiarkan mengalir bebas tanpa penilaian.
c.       Kata Kunci
Setelah gagasan utama ditentukan kemudian dikasih satu kata kunci untuk memudahkan mengingat gagasan yang telah dipetakan.
d.      Warna
Warna tersebut digunakan untuk menerangi dan menekankan pentingnya sebuah gagasan.
e.       Gambar dan Simbol
Gambar tersebut digunakan untuk menyoroti gagasan dan merangsang otak untuk membentu asosiasi dan dikaitkan dengan yang lain.
Dalam implementasinya metode mind map memiliki karakteristik unsur-unsur sebagai berikut (Wiliana, 2013): (1) Subyek yang menjadi perhatian mengalami kristalisasi dalam citra sentral; (2) Tema utama dan subyek memancar dan citra sentral sebagai cabang-cabang; (3) Cabang-cabang terdiri dan citra kunci atau kata kunci, kemudian dituliskan di garis yang berasosiasi.
Topik-topik dengan tingkat kepentingan yang lebih kecil juga digambarkan sebagai cabang-cabang yang melekat pada cabang dan tingkat yang lebih tinggi; (4) Cabang-cabang ini membentuk struktur modus yang berhubungan.
Selanjutnya dalam mengimplementasikan mind map, bisa memilih diantara empat macam model, yaitu: pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider concept map).
Model pohon jaringan(network tree), memilikilangkah-langkahnya: ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata lain dihubungkan oleh garis penghubung. Kata-kata pada garis penghubung memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pada saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftar konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik itu. Daftar dan mulai dengan menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari umum ke khusus.

Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu dan konsep utama dan berikan hubungannya pada garis-garis itu. Pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal yang menunjukkan informasi sebab akibat, suatu hirarki, dan informasi prosedural yang bercabang.
Model rantai kejadian (events chain) dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur atau tahap-tahap dalam suatu proses. Misalnya dalam melakukan eksperimen, model mind map ini cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal seperti: memberikan tahap-tahap suatu proses, langkah-langkah dalam suatu prosedur ataupun suatu urutan kejadian.
Berbeda dengan model peta konsep siklus (cycle concept map), model ini menggambarkan rangkaian kejadian yang tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian akhir pada rantai itu menghubungkan kembali kejadian  awal siklus itu berulang dengan sendirinya dan tidak  ada akhirnya. Peta konsep siklus ini cocok diterapkan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkain kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang.
Sedangkan peta konsep laba-laba (spider concept map), dapat digunakan untuk curah pendapat. Dalam melakukan curah pendapat ide- ide berasal dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah ide yang bercampur aduk. Dari beberapa ide tersebut ada yang berkaitan dengan ide sentral, namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Kita dapat memulainya dengan memisah-misahkan dan mengelompokan istilah-istilah menurut kaitan tertentu, sehingga istilah menjadi lebih berguna dengan menuliskannya sebagai konsep utama. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan: hal-hal yang tidak menurut herarki, kecuali berada dalam satu kategori, informasi dengan kategori yang tidak pararel, dan perihal hasil curah pendapat.
Mind Map menjadi media untuk menyimpan sekaligus menjadi alat untuk mensistematisasikan pemahaman hasil membaca. Pemahaman hasil membaca dapat dengan mudah dikomunikasikan ulang, karena konsep yang diperlukan terekam dengan baik di dalam alam pikiran. Model mind map telah memperkokoh hasil membaca untuk selanjutnya siap menjadi modal dalam mengembangkan kreativitas.
Mind map tidak saja telah menjadi modal untuk menjadi kreatif,   akan tetapi bisa menjadi penggerak untuk berfikir yang lebih besar lagi.

Seorang seniman besar Picasso Barcelona (Spanyol) menjadi sukses karena setiap melakukan kegiatannya, ia mengawali dengan mengokohkan pondasi kemampuan teknisnya sebelum ia dapat mengembangkan inovasinya, bahkan dia membuat sketsa (model mind map) dalam banyak versi sebelum menciptakan lukisan-lukisan yang merupakan puncak karyanya (Colin Rose, 2006).
Begitu juga (Buzan, 2010) dengan tegas mengatakan, jika anda ingin memunculkan ide-ide yang cemerlang, menemukan solusi yang inspiratif untuk menyelesaikan masalah atau menemukan cara baru untuk memotivasi diri dan orang lain, anda perlu membebaskan imajinasi anda dengan menggunakan mind map.

B.     Metode
Metode pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan siswa dengan kegiatan kreatif menyusun ide-ide pokok dari sebuah konsep menjadi sebuah peta pikiran yang mudah dipahami oleh siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV Pondok Pesantren Imam Syafi’i Sagulung Batam Banyumas pada tanggal 1 dan 2 April 2019. Subjek dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas IV Takhosus Akhwat. Kompetensi dasar dalam pembelajaran adalah menulis cerita tentang pengalaman yang pernah dialami.
Sumber data dari penelitian ini adalah dokumen, siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan latihan membuat mind map, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan alat pengumpulan data menggunakan lembar pembelajaran, wawancara, dan catatan dokumen.
              Petunjuk atau langkah-langkah membuat peta pikiran yang dikemukakan oleh Tony Buzan (Wikipedia, 2011) :
a.       Mulailah dengan menulis topik utama di tengah kertas,
b.      Gunakan ilustrasi gambar, simbol-simbol, kode-kode pada keseluruhan peta pikiran,
c.       Pilih kata-kata kunci pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan,
d.      Setiap kata/gambar harus berdiri sendiri pada setiap garis/cabangnya,
e.       Cabang-cabang yang dibuat harus terkait dengan topik utama di tengah kertas. Garis cabang utama lebih tebal dan menjadi lebih tipis ketika semakin menjauh dari cabang utama,
f.       Buat garis/cabang yang sama panjangnya dengan kata-katanya,
g.      Gunakan warna-warni dalam peta pikiran paling tidak tiga warna, sesuai selera,
h.      Kembangkan bentuk peta pikiran yang sesuai dengan gaya atau kreativitas masing-masing,
i.        Sisakan ruang untuk penambahan tema berikutnya.

C.    Hasil Penelitian
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pembelajaran dengan menggunakan model mind map diterapkan sesuai dengan langkah-langkah model mind map yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap kesimpulan/penutup.
Pada tahap persiapan yang dilakukan guru yaitu pengkondisian siswa. Pada tahap pelaksanaan meliputi empat tahap yaitu: (1) Overview (tinjauan menyeluruh), yaitu guru menjelaskan materi pelajaran secara menyeluruh; (2) Preview (tinjauan awal), yaitu guru menjelaskan konsep materi pelajaran lebih mendetail; (3) Inview (tinjauan mendalam), kegiatan guru yaitu membagi kelompok, memberikan lembar kerja, memberikan arahan. (4) Review  (tinjauan  ulang),  kegiatan  guru yaitu menugaskan kelompok untuk mendiskripsikan hasil diskusi, menugaskan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi, guru bersama siswa membahas hasil diskusi. Pada tahap kesimpulan/penutup kegiatan guru yaitu mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama.
Berikut adalah contoh salah satu dari beberapa model mind map hasil kreativitas siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar menulis pengalaman.

       Contoh mind map siswa

Hasil menulis berdasarkan mind map yang dibuat
                         

Senin, 08 April 2019

KOLASE BIJI-BIJIAN

Menurut Wikipedia kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. 

Butuh kreatifitas dan ketelatenan ketika membuat kolase. Dan santri takhosus di Pondok Pesantren Imam Syafi'i berkesempatan membuat kolase dari biji-bijian.

Nah ini dia hasil karya mereka



Kolase berbentuk bunga ini ada yang terbuat dari jagung, kacang hijau, kacang merah dan beras yang diberi pewarna merah, kuning, dan coklat. Semua biji-bijian itu ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan susunan yang artistik dan enak untuk dipandang. 

Untuk menempelkan biji-bijian tersebut bisa menggunakan lem fox, lem tebak atau doule tip. Buat kalian yang ingin mencobanya di rumah silahkan saja, kalian bisa menggunakan alat dan alat yang ada di sekitar kalian.

Selamat mencoba...

Minggu, 09 September 2018

Dokumentasi

Jum'at, 7 September 2018 lalu tempat ada tamu penting yang datang ke pondok. Dikatakan penting, karena berpengaruh besar terhadap perkembangan pondok di masa yang akan datang.
Tamu itu adalah bapak dan ibu assesor yang memverifikasi kegiatan yang selama ini dilakukan di pondok.
Untuk mempersiapakan segala sesuatunya, kami mesti lembur selama berhari-hari dan puncaknya di hari kamis, kami pulang jam sebelas malam. Pengalaman yang benar-benar masyaallah
Alhamdullilah kegiatan akreditasi ini berjalan  baik. Seluruh permintaan dari assesor bisa dipenuhi walaupun harus pontang panting mencari data.
Tapi dari situ banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Diantaranya adalah tentang tertib administrasi. Bahwa semua yang dilakukan harus dicatat dan didokumentasikan agar ketika dibutuhkan data itu ada.
Saya tidak pernah menyangka bahwa apa yang ada di blog ini terlihat remeh temeh,  tapi apa yang saya tulis dan dokumentasikan ternyata bisa dijadikan sebagai data untuk menambah penilaian.
Remainder untuk diri sendiri, jangan pernah menyepelekan tulisan sekecil apapun. Tidak ada yang sia-sia. Terus menulis untuk mendokumentasikan kehidupan.

Rabu, 04 Juli 2018

Cara Membuat Perkedel Tahu


Siapa yang tidak kenal perkedel?
Lauk yang kadang disajikan sebagai camilan yang terbuat dari kentang yang dicampur daging atau kornet ini memang cukup populer di Indonesia. Cara membuat perkedel ini juga cukup mudah lho...Tapi tahukan sobat Garnisha, kata perkedel berasal dari bahasa Belanda, yaitu frikadel. Perkedel aslinya dibuat dari daging cincang yang dilumatkan kemudian di goreng.

Di Indonesia varian perkedel berkembang menjadi beraneka macam, tergantung dari bahan dasar yang digunakan. Tidak hanya megikuti pakem asli dari perkedel itu sendiri yang berbahan dasar daging. Perkedel yang kita kenal sekarang sekarang ini sangat bervariatif. Contohnya saja perkedel kentang, perkedel jagung yang berbahan dasar jagung. Perkedel tempe yang dibuat dari tempe yang di kukus dan dihaluskan, ditambah dengan bumbu-bumbu dan digoreng. Ada juga perkedel tahu yang berbahan dasar tahu.

Kali ini ada resep sederhana untuk membuat perkedel tahu. Caranya sangat mudah, Sobat Garnisha yang tidak bisa memasak pun, insyaaallah bisa mempraktekkannya karena sangat mudah. Bahan yang diperlukan adalah tahu putih yang dihaluskan. Haluskan bumbu yang berupa bawang putih, merica dan garam. Campurkan bumbu yang telah digiling ke dalam tahu yang sudah dihaluskan. Aduk hingga merata. Tambahkan telur untuk merekatkan adonan satu sama lain. Untuk memperkaya rasa, tambahkan irisan daun bawang dan seledri. Cek rasa. Jika sekiranya sudah cocok di lidah, adonan bisa langsung digoreng hingga kuning keemasan. Mudah bukan? Sobat Garnisha bisa menikmati perkedel tahu ini bersama keluarga dan orang-orang tercinta.

Selamat mencoba.

Sabtu, 23 Juni 2018

Pantai Vio-vio nan Memesona

Sepanjang Jembatan Barelang menyimpang panytai-pantai indah yang sayang untuk dilewatkan. Libur lebaran kali ini kami mengunjungi salah satu pantai berpasir putih yang berada di sekitar Jembatan Barelang yaitu pantai Vio-Vio. Pantai Vio-Vio terletak di Jembatan 4 Barelang.Kendaraan roda dua maupun roda empat bisa digunakan untuk sampai ke pantai ini. Namun harus betul-betul dipersiapkan baik kondisi mesin, bahan bakar dan skill dalam mengemudi, karena jalan untuk mencapai pantai Vio-Vio cukup terjal dan berliku. Pantai Vio-Vio sudah dikelola dengan baik. Hal ini terlihat dari sarana dan prasarana yang mendukung untuk berwisata. Untuk masuk ke pantai ini, akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000,00/orang dewasa, dan separuhnya untuk anak di bawah 5 tahun. Pantai Vio-vio cukup bersih dengan pelataran parkir yang luas dan mampu menampung puluhan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Selain pelataran parkir yang luas, ada juga sarana bermain untuk anak bernama Rumah Kelinci. Untuk pecinta kuliner seafood dapat mencicipi lezatnya hidangan laut di cafe yang ada di sana. Gazebo dan rumah-rumahan untuk berteduh dari matahari juga menghiasi pelataran pantainya. Gazebo ini dapat disewa dengan kisaran harga Rp 100.000,00 hingga Rp 200.000,00. Ada rupa ada harga tentu saja. Tetapi anda juga bisa menikmati udara terbuka di pantai Vio-Vio dengan memanfaatkan pohon-pohon bambu yang tumbuh menaungi.
Tanaman dan rindang, pohon bakau yang tumbuh di sekitar pantai menjadi habitat hewan laut seperti kepiting, ikan, dan kerang
Pengelola pantai juga menyediakan ayunan untuk berselfie ria
Pantainya yang landai dengan riak ombak kecil cukup aman bagi anak-anak yang ingin bermain pasir pantai maupun sekedar belajar berenang. Sayang, pada saat kami berkunjung, air laut sedang surut sehingga kami tida bisa mencoba banana boat di pantai Vio-Vio. Jika anda berkesempatan berjalan-jalan ke Jembatan Barelang, cobalah mampir ke Pantai nan memesona ini.

Senin, 12 Maret 2018

Bingung Memulai Sebuah Tulisan? Ini Dia 5 Langkah Efektif Membuat Outline


Ada tipe penulis yang bisa langsung mengeksekusi ide tanpa harus membuat outline secara tertulis. Dia membuat garis besar tulisannya di dalam kepalanya dan kemudian menuliskannya mencari naskah yang diinginkannya. Tetapi kebanyakan penulis pemula seperti saya, merasa bingung ketika hendak memulai sebuah naskah. Ada banyak yang ingin ditulis. Ide melompat-lompat meminta dieksekusi, tapi bingung harus memulai dari mana?
Salah satu cara untuk memudahkan seorang penulis membuat sebuah tulisan adalah dengan membuat outline. Apa itu outline? Outline merupakan kerangka tulisan untuk menampilkan ide-ide utama dan pendukung atas sebuah tema tertentu. Outline inilah yang akan memandu penulis saat memulai, menyelesaikan dan menyempurnakan sebuah tulisan. Outline yang bagus dapat membantu penulis menyampaikan ide-idenya dengan mudah, tulisan lebih terarah dan menghemat waktu sehingga tulisan cepat selesai.
Lantas langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam membuat outline?
1. Tentukan tema yang akan dijadikan tulisan.
Langkah pertama dalam pembuatan outline yang baik adalah mengetahui apa yang hendak ditulis. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang tema-tema menarik yang bisa ditulis. Hal ini akan memudah penulis menentukan apa saja yang akan disampaikan kepada pembaca.
2. Kembangkan kerangka tulisan
Langkah kedua dimulai dari menentukan poin-poin yang ingin disampaikan dalam sebuah tulisan. Poin-poin ini meliputi poin utama dan point pendukung. Tuliskan semua ide yang berkaitan dengan tema. Tulis sebanyak-banyaknya. Hal ini dapat memudahkan penulis dalam memilih materi yang mana yang akan diambil sebagai bahan tulisan nantinya.
3. Seleksi dan susun poin-poin outline.
Pilih dan susunlah poin-poin yang sudah didapatkan menjadi sebuah outline yang baik. Buat pembuka, isi dan penutup tulisan. Dengan poin utama dan pendukung yang sudah didapatkan sebelumnya, maka penyusunan outline akan menjadi lebih mudah. Urutkan sesuai kronologi atau bisa juga sebab akibat. Susun sebaik mungkin hingga mudah dipahami dan dapat menjadi panduan dalam menulis.
3. Merinci apa yang hendak ditulis.
Langkah ini merupakan pengembangan dari langkah sebelumnya. Kerangka karangan yang berisi poin-poin utama dan pendukung mulai dikembangkan. Rincian ini akan lebih memudahkan penulis menyampaikan gagasannya. Gunakan pengetahuan, imajinasi dan bahan-bahan yang sudah didapatkan sebelumnya untuk membuat tulisan menjadi lebih berisi dan menarik.
5. Merevisi.
Seperti sebuah tulisan, outline juga perlu direvisi. Koreksi ulang diperlukan jika dalam penyusunan naskah ada ide baru yang muncul tiba-tiba. Penulis bisa saja merevisi outline yang sudah dibuatnya sesuai dengan kebutuhan.Dengan adanya outline yang sudah tertata rapi, maka tulisan akan mengalir dengan lebih mudah.
Nah, sekarang tak perlu khawatir tulisan Anda menjadi hambar lagi ya. Yuk, segera buat outline dan kembangkan menjadi tulisan yang bernas.  Selamat mencoba.

Sumber foto: pixabay